Sabtu, 29 Januari 2011

DZIKIR, PIKIR, AMAL

Sungguh Ketiganya Amat Hebat...

oleh : Muhammad Nasridini

Sobat muslim, sungguh beruntung jika kita sadar untuk selalu berdzikir memanjatkan puji syukur kita kehadirat Allah Ta’ala. Dengan kita berdzikir maka pikran kita akan senantiasa terdorong untuk dapat membedakan mana yang baik dan harus kita kerjakan dan mana yang buruk sehingga kita jauhi. Setelah berfikir tentunya kita akan menjalankan apa yang kita pikirkan, dalam bentuk amal. Amal sholih yang lahir dari pikiran yang baik, bukan pikiran yang negatif. Karena hati kita akan selalu penasaran kalau pikiran itu gak dibuktikan dengan amalan.
Sobat muda, manusia memang diberi oleh Allah derajat yang paling tinggi. Tapi dengan karunia Allah itu manusia nggak boleh menyombongkan diri. Sebagaimana orang yang kaya, dia tidak boleh merendahkan orang yang tidak punya. Karena di sisi Allah manusia itu semua sama, yang membedakan hanyalah ketaqwaannya.
Ketaqwaan yang sempurna kepada Allah akan melahirkan keikhlasan menjalankan segala perintah dan menjauhi semua larangan-Nya. Coba kita renungkan, ketaatan yang kita lakukan dengan susah payah itu akan sia-sia kalau tak ada keikhlasan dalam diri kita. Tak ada pahala dan keridhoan dari Allah. Mungkin kita dapatkan pujian dari orang lain, tapi tidak pujian dari Allah, pahala dari-Nya tak kita dapat.
Sahabat, manusia itu terdiri dari unsur-unsur yang menyatu dalam eksistensi manusia yang sering kita sebut nafsu. Nafsu sering menuju pada mala petaka. Maka, kita harus menjaga diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai dari ajakan nafsu yang jelek, dari ajakan-ajakan syetan. Itulah salah satu buah dari selalu ingat kepada-Nya.
Semua itu demi mewujudkan hadirnya manusia ideal. Artinya manusia yang bermoral, punya otak dan menggunakannya untuk berpikir sehingga menjadi pandai dan kreatif. Dengan begitu potensi dalam diri manusia itu dapat dilahirkan dengan amalan-amalan.
Sobat muda, mari kita bahas agak dalam tentang dzikir, pikir dan amal.
A.Dzikir yaitu memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Ta’ala sebagai perwujudan ingat kita kepada-Nya. Selanjutnya selalu memohon petunjuk kepada Allah dengan keyakinan idak ada petunuuk yang shohih selain dari-Nya.
Dzikir dapat pula kita jabarkan dalam aktivitas berikut :
Pertama : Ucapan lisan, gerak dari raga maupun getaran hati dalam rangka mendekatkan diri hanya pada Allah Ta’ala.
Kedua : Upaya untuk menyingkirkan keadaan lupa dan lalai pada Allah dan selalu ingat kepadaNya.
Ketiga : Menatap kehidupan dengan mata hati karena didorong rasa cinta pada Allah Azza wa Jalla
Jadi hati pusat segala aktivitas, bila hati baik baiklah seluruh aktivitasnya, begitupun sebaliknya. Karenanya hati harus selalu berdzikir dan paham akan keberadaanNya.
B.Pikir, denganya hidup akan lebih bermanfaat dan menghindarkan kita terjeumus pada kemudhorotan.
Setidaknya ada 2 objek pikir, yaitu:
Pertama : Manusia itu sendiri, seperti memikirkan bagaimana proses penciptaan manusia
Kedua : Alam semesta, yaitu bagaimana proses penciptaan alam semesta dan segala isinya termasuk hikmah yang terkandung didalamnya.
Dan pada akhirnya kerja dari otak yang selalu berfikir itu salah satunya melahirkan ilmu pengetahuan.
C.Amal, ilmu tanpa amal ibarat pohon yang tak berbuah, begitu sebagian orang bijak mengatakan.
Sobat muda, amalan yang kita kerjakan harus sesuai syaratnya baru dapat diterima oleh Allah, yaitu:
Pertama : Amalan itu ikhlas, artinya amalan itu kita lakukan hanya mengharap wajah-Nya semata.
Kedua : Amalan itu benar, yaitu sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Sholallohu’alaihi wasallam.
Sobat muslim, melakukan ketiga hal di atas dengan seungguh-sungguh maka insya Allah dapat melatih diri kita agar terbiasa dengan kebaikan. Wallahul Musta’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar