Selasa, 18 Januari 2011

MENAJAM SEPUCUK PENA

Awal Langkah FLP Ranting STAIN Surakarta*)

“Sejarah Islam tidaklah ditulis melainkan dengan hitamnya tinta para ulama’ dan merahnya darah para syuhada’.”
(Syaikh DR. Abdullah Azzam)

Pertempuran. Kata ini memang sangat tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini. Pertempuran yang dimata orang-orang beradab tidak lain adalah dalam rangka amar makruf nahi munkar. Dalam rangka menegakkan suara nurani yang sering terkebiri. Tentunya setiap pertempuran juga membutuhkan senjata. Bukan pedang dan meriam yang kita butuhkan dalam pertempuran ini. Karena “Satu mata pedang hanya akan dapat membunuh satu orang, sedangkan satu mata pena akan dapat membunuh lebih dari seribu orang.” Inilah kalimat yang harus kita dengungkan dan wajib kita wujudkan jika kita ingin memenangkan pertempuran ini.
Meski begitu, lama hati juga berangan dan pikir menerawang mencari celah yang mungkin dilewati untuk menghadirkan setitik pencerahan dan setetes embun kesejukan bagi diri sendiri dan untuk dibagi dengan selain sendiri dalam riuhnya pertempuran ini. Angan dan terawang yang sama, mungkin itulah yang dirasa oleh kami. Sekumpulan mahasiswa yang menimba ilmu di sebuah kampus islam di pojok kota Kartasura. Kampus terkemuka yang saat ini bernama STAIN Surakarta.
Semua angan ini terjawab bermula saat beberapa dari kami mengenal PELAT PULPEN, forum pelatihan untuk mencetak para penulis peradaban dan pengabadi sejarah yang digelar oleh Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Solo Raya. Pelat Pulpen merupakan pintu masuk untuk menjadi anggota FLP Solo Raya. Dan sejak digelar dari angkatan pertama hingga angkatan ketujuh sudah banyak lahir penulis besar dari alumni-alumninya. Setelah tinta emas menuliskan sejarah mereka, kami juga bertekad untuk mengijuti jejak mereka.
Salah satu penulis besar yang dilahirkan dari perjalanan sejarah Pelat Pulpen ini adalah Aries Adenata, alumni Jurusan Sastra STAIN Surakarta yang saat ini duduk di kursi panas Ketua Umum FLP Solo Raya. Munculnya wacana pembentukan FLP ranting di lingkungan FLP Cabang Solo Raya pun juga dari beliau bersamaan dengan diadakannya Pelat Pulpen angkatan VII pada 6&7 Nopember tahun 2010 yang lalu.
Orang besar selalu merealisasikan kata-katanya, dan itulah yang kami dapati dari seorang Aries Adenata. Wacana yang digulirkannya pada beberapa bulan yang lalu kemudian benar-benar menjadi realita. Melalui beberapa alumni Pelatpulpen yang telah aktif di FLP Solo pun dijalinlah komunikasi intensif antara para alumni Pelatpulpen angkatan VII dari STAIN dengan FLP Cabang. Dan setelah beberapa bulan penantian kami, akhirnya disepakati untuk diadakan pertemuan perdana FLP Solo Raya di kampus STAIN Surakarta pada 24 Desember 2010.
Dalam pertemuan yang diadakan di Hall Fakultas Bahasa dan Sastra ini agenda terpentingnya yaitu pembentukan FLP Ranting STAIN sekaligus penyusunan kepengurusannya setelah sebelumnya telah terbentuk juga Ranting FLP di Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Univesitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Tanpa perdebatan panjang, dalam pertemuan yang dipandu oleh mas Aris El-Durra dari FLP Cabang ini pada akhirnya disepakati untuk membentuk FLP ranting STAIN Surakarta, saya pun terpaksa terpilih sebagai Ketua Umum. Adapun susunan lengkap dari kepengurusan FLP Solo Raya Ranting STAIN Surakarta yang baru saja terbentuk ini adalah sebagai berikut:

Ketua                          : Muhammad Nasridini
Sekretaris                    : Fissilmi Hamida
Bendahara                   : Verra Nur Hidayati
DIVISI-DIVISI         :
1.   Divisi Karya           : Istrini Dwi Hastuti, Budi Santosa
2.   Divisi Humas          : Dwi Sariningsih, Titis Tyas Annisa
3.   Divisi Perkaderan   : Hanief Prastiwi, Mar’atus Solihah
Dalam awal pembentukan ranting ini anggota FLP STAIN hanya sekitar 30an orang saja. Kami pun belum akan menyajikan program-program akbar, namun beberapa program kecil-kecilan telah kami rancang untuk mengenalkan eksistensi FLP yang baru saja menorehkan tintanya di kampus hijau STAIN. Diantara program yang ada adalah pertemuan Ranting dan pertemuan ‘Daun’  yang diadakan setiap bulan sekali. Kalau pertemuan ranting merupakan petemuan seluruh anggota ranting yang diberi materi langsung dari FLP Cabang Solo maka pertemuan ‘Daun’ adalah pertemuan dalam kelompok-kelompok kecil (semacam mentoring) yang merupakan sarana untuk mempraktikkan materi yang telah diberikan dalam temu ranting.
Karena FLP merupakan organisasi kepenulisan maka kemudian kami juga mengusung program-program yang dimaksudkan untuk menunjukkan eksistensi para anggotanya melalui tullisan-tulisannya. Diantaranya yaitu dengan program penerbitan mading FLP dan pembuatan Blog FLP. Selain itu, untuk memotivasi semangat anggota FLP STAIN untuk terus menulis, dalam waktu yang belum ditentukan kami akan mencoba mengkadirkan penulis-penulis produktif baik di lingkungan FLP maupun dari luar. Karena tekad bersama kami adalah; “menulis, menulis dan menulis.” Nuun.. Walqalami Wamaa Yasthuruun...
*) Ditulis oleh Muhammad Nasridini, Ketua Umum FLP Ranting STAIN Cabang Solo Raya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar